“Kopi Wine” dan Fermentasi Gila-Gilaan: Ketika Kopi Bukan Sekadar Pahit
- IT DMK Cargo
- 13 Agu
- 2 menit membaca

Bayangkan kamu sedang menyeruput kopi, tapi yang kamu rasakan bukan sekadar pahit dan asam. Lidahmu malah disambut rasa buah merah, aroma wine, dan aftertaste seperti anggur yang baru dibuka dari botol mahal. Bukan wine, bukan jus, tapi… kopi.
Inilah dunia kopi fermentasi, khususnya kopi wine, sebuah tren baru yang sedang mengguncang para pencinta kopi di Indonesia dan di berbagai belahan dunia.
Tapi tunggu dulu. Apa sih sebenarnya kopi wine itu? Kenapa semua orang termasuk barista, penikmat kopi, sampai petani kopi ikut-ikutan ngomongin fermentasi? Dan… apakah ini cuma tren sesaat, atau benar-benar revolusi rasa?
Kopi Wine BUKAN Kopi Beralkohol
Tenang, kamu tidak akan mabuk. Meskipun namanya “wine”, kopi ini sama sekali tidak mengandung alkohol. Disebut wine karena memiliki karakter rasa yang mirip dengan wine: fruity, manis, kompleks, dan kadang floral. Perbedaannya terletak pada proses fermentasi unik yang menghasilkan cita rasa tersebut.
Biasanya, kopi setelah dipanen langsung dicuci dan dikeringkan. Tapi dalam kopi wine, biji kopi dibiarkan mengalami fermentasi terkontrol selama berminggu-minggu, bahkan hingga 2-3 bulan. Hasilnya? Aroma dan rasa yang eksplosif.
Fermentasi Kopi: Seni dan Ilmu yang Bertabrakan
Teknik fermentasi kopi berkembang cepat. Dari yang natural long fermentation sampai yang lebih modern kayak:
Anaerobic Fermentation – Biji kopi disimpan dalam tangki kedap udara selama 15 hingga 25 hari. Proses ini menghasilkan cita rasa passion fruit, red berries, dan kadang sentuhan floral yang memikat.
Carbonic Maceration – Teknik ini terinspirasi dari proses pembuatan wine. Buah kopi utuh dimasukkan ke dalam tangki berisi CO₂ untuk memicu fermentasi. Hasil akhirnya dapat menghadirkan cita rasa seperti red wine, rum, bahkan whisky.
Indonesia Ikut Berinovasi
Tren ini tidak hanya terjadi di Kolombia atau Ethiopia. Petani kopi Indonesia pun ikut berinovasi. Dari Gayo, Kintamani, hingga Toraja, mereka mulai bereksperimen dengan berbagai teknik fermentasi: natural wine, anaerobic wine, bahkan menggunakan ragi dari kulit buah naga dan nanas.
Beberapa roaster lokal seperti Sensa Koffie, Kopi Tuya, hingga Tanamera telah memproduksi lot edisi terbatas dengan teknik ini.
Mengapa Banyak Orang Terpikat Kopi Wine?
Sederhananya karena kopi ini tidak seperti kopi pada umumnya dan kopi wine menawarkan pengalaman yang benar-benar berbeda. Setiap tegukan menghadirkan kejutan yang tidak ada di rasa kopi biasa.
Tertarik mencoba berbagai kopi terbaik dari petani pilihan?
Temukan koleksi Arabika, Robusta, dan varian spesial lainnya di Mandala.
Hubungi kami melalui WhatsApp dan Email di bawah ini:
WhatsApp: +62 813 9669 0008
Comentarios